filosofi kakang kawah

bissmillah....

salam sejahtera untuk kakanda yang setia singgah di gubuk reot ini...
mohon maaf lama saya tdk ngepost di karenakan kesibukan yang semakin hari semakin menyibukkan hingga tak dapat menyisakan sedikit waktu untuk bercinta dengan dulur sepadepokan....
dan alhamdulillah shalawat serta salam tak lupa tersampaikan saya sebagai insan faqir masih di beri kesempatan tuk berbagi sedikit ilmu dan pengetahuan semoga bermanfaat tuk saudara semua...

untuk mengisi waktu yang singkat ni saya ingin menyampaikan sesuatu tentang filosi kakang kawah adi ari"...
sebelumnya mohon maaf bila pembahasan saya agak berbeda dengan pembahasan" di blog" lainnya atau mungkin pada majlis, kitab" yang lainnya di karenakan berbeda guru berbeda pula ilmunya, berbeda orang berbeda pula pengalamannya...

Dalam kitab alquran maupun al hadist tiada satu ayatpun yang menjelaskan dengan sejelas jelasnya tentang filosofi kakang kawah adi ari" yang biasa orang menyebutnya dulur 4/ dulur kembar,, yang katanya selalu menjaga kita dalam kehidupan ini...
meskipun begitu dalam ajaran islam masalah" seperti ini tetap di bahas dan di jelaskan mengingat agama kita ialah agama yang lengkap nan sempurna subhanallah...


Banyak sekali kaum muslimin yang ragu tentang dulur kembar ini,, maksudnya bukan ragu tentang ada dan tiadanya namun ragu akan hakikatnya,, ini saudara atau jin sih?? ini tradisi/budaya atau ajaran sih?? nih ajaran bener apa aplikasi penjahiliyahan umat sih??
hehehehe seperti itulah pertanyaan yang selalu menghantui sahabat muslimin...

Sebelumnya saya jelaskan di sini saya berbicara bukan atas nama ustad, paranormal, tokoh budaya dll saya berbicara atas latar belakang saya sendiri yakni sebagai umat yang beragama dan bangsa yang berbudaya,, tak ingin budaya indonesia ini lenyap hanya karena generasinya, dan tak ingin menjadi musrik hanya karena salah menyikapi budaya....

Mengapa seorang anak dan seorang ibu mempunyai hubungan bhatin yang begitu kuat??

itu karena kejadian awal ari" anak menyatu dengan ari" sang ibu..
dan itu menandakan betapa bermaknanya ari" dan menunjukan sejatinya ari" mengandung arti nan misteri...

masyarakat jawa meyakini bahwa setiap manusia mempunyai saudara ghaib masing" dan meyakini akan kesaktian saudara ghaibnya yang dapat membantu dalam situasi dan kondisi seperti apapun..
dalam ajaran jawa yang menjaga kita selama ini adalah saudara gaib kita, saat kita senang saudara ghaib kita tidak ikut merasakan kesenangan, saat kita sedih saudara kita semakin merasa sedih, ia tidak berharap apapun dari kita, tidak minta imbalan apapun dari kita, dia menjaga kita, membantu kita dengan ikhlas.. namun kenyataannya kita malah lupa dan cuek padanya... lihat betapa menderitanya dia..
dalam ajaran kebhatinan barang siapa yang ingin mencapai tingkat tertinggi spiritual dan menjadi yang tersakti maka ia harus bisa mengenal dirinya yakni dengan cara mendekat pada diri sendiri sebelum mendekat dan mengenal pada illahi rabbi yang maha sakti ...
bagaimana caranya mendekat pada diri sendiri??
selain bercermin/ intropeksi diri dan menjalani amalan" tertentu ada beberapa ajaran simbolis yang perlu kita lakukan salah satunya dengan mengadakan acara selamatan/bancaan yakni dengan membuat bubur berupa empat atau lebih afdolnya lagi berupa lima yang menandakan lima pancer dengan niat ingin sedekah pada saudara ghaib kita..
bubur berupa empat warna ialah sebagai simbol dari warna saudara kita yang masing" bereda warnanya...
jadi mengapa dalam ajaran kebhatinan banyak tokoh spiritual yang menganggap bahwa jika ada manusia yang mau dan mampu mengendalikan saudaranya sendiri maka ia sudah bisa di sebut sakti mandraguna karena mengendalikan saudara ghaib ini penuh dengan laku tirakat nan berat jika tata laku dan hajat sudah terijabah maka apapun yang kita ingini dapat terlaksana...
namun juga tak sedikit paranormal yang menguasai saudara kembar justru malah meleset pada kalimat kemusyrikan itu karena sikap dasar manusia adalah serakah,, jika manusia mampu mengendalikan saudara ghaib maka ia juga harus dapat mengendalikan nafsu insyaallah segala sesuatu yang telah kita takutkan akan terjauh dari kenyataan...


Mengapa ari" yang terpotong harus di beri kain putih dan di kubur serta di bancaki layaknya manusia
itu semua sebagai simbol untuk memberi contoh dan peringatan pada manusia bahwa tiada manusia yang kekal,, semua pasti akan mengalami dari apa yang telah ia lihat pada ari"nya...
dan sering sekali kita melihat banyak orang yang memberi uang, bolpoin, buku, kitab dll pada kuburan ari" bayinya tak lain dan tak bukan ialah juga sebagai simbol agar saudaranya kelak dapat mengajarinya supaya menjadi pintar mempergunakan dan mencari uang, supaya menjadi orang shalih dengan pedoman kitab", supaya menjadi anak yang cerdas dalam semua bidang...
inilah yang dikatakan bahwa guru sejati ialah diri sendiri...


jadi intinya tradisi kakang kawah adi ari" pada masyarakat jawa hanyalah budaya yang menyimbolkan kesejatian diri dan jelas ajaran ini sudah ada pada alquran dan al hadist hanya saja berbeda artinya akan tetapi maknanya sama...


Tak perlu takut tak perlu ragu untuk mencintai budaya karena budaya ada untuk agama...


Salam sukma sejati