assalamualaikum...
jujur terus terang saja,,,
aku bisa seperti saat ini selain insyaallah karena barokah dari sang guru selain itu juga karena belajar dari kitab" karangan para ulama" terdahulu melalui seorang guru,,,
bagiku kitab itu ibarat jendela,,,,
jendela dimana secercah cahaya dapat masuk untuk menyinariku...
dan sinar itu adalah ilmunya,,,
tanpa kitab kita akan buta, tanpa kitab kita akan tuli, tanpa kitab kita akan bisu....
alquran dan hadist itu ibarat bambu yang utuh,
dan bambu itu tidak dapat digunakan tanpa kita menjadikannya sesuatu (mengolahnya) entah itu menjadikannya sumpit, teropong, tombak, atau apalah itu...
dan para ulama telah mengolahnya menjadi sesuatu yang kita butuhkan, dan alatnya ialah kitab kuning,,,
tanpa adanya kitab" dari beliau" kita tak bisa apa" karena kalam dalam alquran itu sulit tuk difahami tanpa bantuan kitab,,
contoh@ innallaha wamalaikatahu yushalluna ala nabiyyi yaa ayyuhalladziina amanu shalluu alayhi wasallimuu taslima
jika dengan logika kita yang serba pas"an menafsirkan kalam tsb tanpa kitab maka dalam hati akan timbul pertanyaan" yang berujung pada penyesatan..
kenapa allah kok bershalawat? apa derajat nabi lebih tinggi daripada allah?
untuk apa allah bershalawat? bukankah yang harus dihormati dan di puji adalah allah semata??
hehehehe astaghfirullah...
maka dari itu agar mannusia dapat mengemban amanahnya dengan sebenar"nya lahirlah kitab yang bermushanefkan ulama!!!!
kemarin pernah ku menyindir perihal kunci ilmu..
bahwa Gudang ilmu dari segala ilmu ialah pesantren!!!
Dan di luar pesantren itu terdapat gerbang yg sangat kokoh. . .
Gerbang itu di gembok rapat". . .
Jika kita ingin memasuki dan mengambil ilmu yg kita harapkan maka haruslah kita mempunyai kunci untuk membuka gembok yg menempel pada gerbang. . .
Dan kunci gembok itu ialah TAKDIM!!!
Selama kita tidak mempunyai kunci tsb maka janganlah sekali" berharap bahwa kita dapat memasuki pesantren untuk meraƬh ilmu!!
pertanyaannya darimana kita mendapat ilmu tawadhu kalau tidak dari kitab???
takdimnya kita terhadap msyarakat, pejabat, bos berbeda dengan takdimnya seorang santri kepada kyai!!
dan bab takdim itu ada kitabnya yang bernama kitab ta'lim muta'lim karangan syaikhona zumaji yang didalamnya terdapa kisah" dan pelajaran" yang perlu kita terapkan sebagai santri....
kitab inilah yang mengantarkan kita tuk masuk ke dunia ilmu,, tanpa kitab ini mustahil seorang santri dapat menjadi kyai, seorang kyai dapat menjadi mursyid, seorang mursyid dapat menjadi wali...
maka dari itu mohon dengan segenap keikhlasan jangan pernah menganggap remeh suatu kitab, jangan pernah menyepelekan ulama, sayangi ilmumu, sayangi ilmumu sayangi ilmumu...
salah satu pesan dari abah perihal ilmu yang saya ingat ialah
*yen kyaimu mari ngeseng terus jaluk cawik, cawikono kelawan tanganmu tengen*
semoga sedulur semua dapat mengambil hikmah atas apa yang telah tercurah dan semoga allah senantiasa melindungi dan memberi arti makna dari tawadu'!!!!
amiin
jujur terus terang saja,,,
aku bisa seperti saat ini selain insyaallah karena barokah dari sang guru selain itu juga karena belajar dari kitab" karangan para ulama" terdahulu melalui seorang guru,,,
bagiku kitab itu ibarat jendela,,,,
jendela dimana secercah cahaya dapat masuk untuk menyinariku...
dan sinar itu adalah ilmunya,,,
tanpa kitab kita akan buta, tanpa kitab kita akan tuli, tanpa kitab kita akan bisu....
alquran dan hadist itu ibarat bambu yang utuh,
dan bambu itu tidak dapat digunakan tanpa kita menjadikannya sesuatu (mengolahnya) entah itu menjadikannya sumpit, teropong, tombak, atau apalah itu...
dan para ulama telah mengolahnya menjadi sesuatu yang kita butuhkan, dan alatnya ialah kitab kuning,,,
tanpa adanya kitab" dari beliau" kita tak bisa apa" karena kalam dalam alquran itu sulit tuk difahami tanpa bantuan kitab,,
contoh@ innallaha wamalaikatahu yushalluna ala nabiyyi yaa ayyuhalladziina amanu shalluu alayhi wasallimuu taslima
jika dengan logika kita yang serba pas"an menafsirkan kalam tsb tanpa kitab maka dalam hati akan timbul pertanyaan" yang berujung pada penyesatan..
kenapa allah kok bershalawat? apa derajat nabi lebih tinggi daripada allah?
untuk apa allah bershalawat? bukankah yang harus dihormati dan di puji adalah allah semata??
hehehehe astaghfirullah...
maka dari itu agar mannusia dapat mengemban amanahnya dengan sebenar"nya lahirlah kitab yang bermushanefkan ulama!!!!
kemarin pernah ku menyindir perihal kunci ilmu..
bahwa Gudang ilmu dari segala ilmu ialah pesantren!!!
Dan di luar pesantren itu terdapat gerbang yg sangat kokoh. . .
Gerbang itu di gembok rapat". . .
Jika kita ingin memasuki dan mengambil ilmu yg kita harapkan maka haruslah kita mempunyai kunci untuk membuka gembok yg menempel pada gerbang. . .
Dan kunci gembok itu ialah TAKDIM!!!
Selama kita tidak mempunyai kunci tsb maka janganlah sekali" berharap bahwa kita dapat memasuki pesantren untuk meraƬh ilmu!!
pertanyaannya darimana kita mendapat ilmu tawadhu kalau tidak dari kitab???
takdimnya kita terhadap msyarakat, pejabat, bos berbeda dengan takdimnya seorang santri kepada kyai!!
dan bab takdim itu ada kitabnya yang bernama kitab ta'lim muta'lim karangan syaikhona zumaji yang didalamnya terdapa kisah" dan pelajaran" yang perlu kita terapkan sebagai santri....
kitab inilah yang mengantarkan kita tuk masuk ke dunia ilmu,, tanpa kitab ini mustahil seorang santri dapat menjadi kyai, seorang kyai dapat menjadi mursyid, seorang mursyid dapat menjadi wali...
maka dari itu mohon dengan segenap keikhlasan jangan pernah menganggap remeh suatu kitab, jangan pernah menyepelekan ulama, sayangi ilmumu, sayangi ilmumu sayangi ilmumu...
salah satu pesan dari abah perihal ilmu yang saya ingat ialah
*yen kyaimu mari ngeseng terus jaluk cawik, cawikono kelawan tanganmu tengen*
semoga sedulur semua dapat mengambil hikmah atas apa yang telah tercurah dan semoga allah senantiasa melindungi dan memberi arti makna dari tawadu'!!!!
amiin
0 komentar:
Posting Komentar
mohon beri masukan